kaltengpedia.com – Kabupaten Kapuas menjadi wilayah dengan luas kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terbesar di Provinsi Kalimantan Tengah sepanjang tahun 2025. Total luas lahan terbakar tercatat mencapai 274,79 hektare.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kapuas, Pangeran S. Pandingan, menyebutkan kebakaran paling banyak terjadi di tiga kecamatan, yakni Mantangai, Dadahup, dan Kapuas Murung.
“Untuk Kecamatan Mantangai luas area terbakar mencapai 132,69 hektare, disusul Dadahup 62,9 hektare, serta Kapuas Murung 44 hektare,” ujar Pangeran di Kuala Kapuas, Sabtu (24/10).
Data tersebut menunjukkan tiga wilayah itu menjadi daerah dengan tingkat kerawanan kebakaran tertinggi di Kabupaten Kapuas.
Mitigasi Diperkuat, Fokus di Tiga Kecamatan
Sebagai langkah tindak lanjut, BPBD Kapuas berkomitmen memperkuat berbagai upaya mitigasi agar kejadian serupa tidak terulang di tahun mendatang.
Pangeran menuturkan, keterbatasan sumber daya dan efisiensi anggaran menjadi tantangan utama dalam menyusun strategi pengendalian karhutla yang lebih efektif dan terfokus.
“Kami akan memprioritaskan pengawasan intensif, patroli lapangan, sosialisasi ke masyarakat, serta memperkuat koordinasi lintas sektor di tiga kecamatan rawan tersebut,” jelasnya.
Langkah tersebut diharapkan dapat menekan potensi kebakaran sejak dini melalui deteksi cepat dan penanganan segera di lapangan.
Peran Masyarakat dan Perusahaan Jadi Kunci
Selain pengawasan teknis, peningkatan kesadaran masyarakat juga menjadi fokus utama. Edukasi terus dilakukan untuk mencegah pembakaran lahan, baik yang disengaja maupun akibat kelalaian.
BPBD Kapuas optimistis, dengan sinergi antara pemerintah daerah, aparat keamanan, masyarakat, dan perusahaan perkebunan, luas lahan terbakar dapat ditekan secara signifikan pada tahun-tahun berikutnya.
“Upaya ini bagian dari komitmen bersama menjaga kelestarian lingkungan serta melindungi kesehatan dan keselamatan masyarakat Kapuas dari dampak negatif karhutla,” tutupnya.






















