kaltengpedia.com – Berdasarkan analisa Litbang Kaltengpedia dan data resmi Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), terungkap sejumlah kepala daerah di Indonesia yang masuk dalam jajaran terkaya karena keterkaitannya dengan industri pertambangan. Mereka mengelola atau terafiliasi dengan perusahaan-perusahaan besar di sektor tambang yang menjadi pilar ekonomi daerah.
Apa Itu Pertambangan dan Mengapa Menghasilkan Kekayaan Besar?
Pertambangan adalah kegiatan pengambilan sumber daya alam yang berharga dari dalam bumi, seperti batu bara, nikel, emas, pasir mineral, hingga kromit. Komoditas-komoditas ini memiliki nilai tinggi karena digunakan dalam industri energi, konstruksi, teknologi, hingga manufaktur global. Tak heran jika para pengusaha dan pemilik saham di sektor ini mampu meraup keuntungan besar, termasuk mereka yang kini menjabat sebagai kepala daerah.
Berikut daftar kepala daerah terkaya di Indonesia yang terafiliasi dengan industri pertambangan:
1. Sherly Tjoanda – Gubernur Maluku Utara
Total Kekayaan: Rp708 Miliar
Sherly Tjoanda mencatatkan kekayaan tertinggi di antara kepala daerah se-Indonesia. Ia tercatat sebagai pemilik PT Wijaya Karya, perusahaan tambang nikel yang beroperasi di Pulau Gebe, Halmahera Tengah. Selain itu, Sherly juga memiliki PT Bela Sarana Permai, perusahaan yang bergerak di pertambangan pasir dan mineral di Pulau Obi, Halmahera Selatan. Kekayaan fantastisnya sebagian besar berasal dari kepemilikan saham dan aset tambang bernilai tinggi di kawasan timur Indonesia.
2. Mayjen (Purn) Andi Sumangerukka – Gubernur Sulawesi Tenggara
Total Kekayaan: Rp623,5 Miliar
Sosok Andi Sumangerukka dikenal luas di Sulawesi Tenggara. Istrinya, Arinta Hapsari, bahkan dijuluki “Ratu Nikel” karena menguasai saham di sejumlah perusahaan nikel seperti PT Tribhuwana Sukses Mandiri dan PT Kabaena Kromit Prathama. Keduanya aktif dalam rantai bisnis tambang nikel yang menjadi andalan ekspor Indonesia ke pasar global, khususnya untuk kebutuhan baterai kendaraan listrik.
3. Muhidin – Gubernur Kalimantan Selatan
Total Kekayaan: Rp414,8 Miliar
Kekayaan besar Gubernur Kalimantan Selatan, Muhidin, tidak lepas dari keterhubungannya dengan PT Binuang Jaya Mulia, perusahaan besar yang bergerak di sektor pertambangan batu bara. Wilayah Kalimantan Selatan memang dikenal sebagai salah satu lumbung batu bara nasional, dan nama Muhidin kerap dikaitkan dengan pengaruh besar di dunia tambang setempat.
4. Hasnuryadi Sulaiman – Wakil Gubernur Kalimantan Selatan
Total Kekayaan: Rp262,4 Miliar
Sebagai anggota keluarga pendiri Hasnur Group, Hasnuryadi memiliki posisi strategis sebagai komisaris di perusahaan tambang yang telah lama berdiri. Hasnur Group dikenal luas di Kalimantan dengan bisnis utamanya di sektor batu bara, pelayaran, dan logistik. Kekayaannya berasal dari saham keluarga dan berbagai unit usaha grup tersebut.
5. Agustiar Sabran – Gubernur Kalimantan Tengah
Total Kekayaan: Rp178,9 Miliar
Agustiar Sabran yang kini menjabat sebagai Gubernur Kalimantan Tengah juga tercatat sebagai Ketua Asosiasi Perusahaan Tambang (APTA) Kalteng. Meskipun tidak memiliki perusahaan tambang secara langsung yang tercantum dalam namanya, posisinya di asosiasi memberikan akses dan pengaruh besar terhadap arah industri tambang di provinsi yang kaya akan batu bara dan tambang emas ini.
Industri Tambang: Antara Sumber Kekayaan dan Tantangan Lingkungan
Meski menjadi sumber kekayaan yang sangat besar, industri pertambangan juga menyimpan tantangan serius, terutama terkait dampak lingkungan, konflik lahan, dan ketimpangan sosial. Oleh karena itu, keterlibatan kepala daerah dalam sektor ini harus terus diawasi dan diaudit secara transparan untuk mencegah konflik kepentingan dan potensi penyalahgunaan kewenangan.
Data ini dirilis berdasarkan analisa Litbang Kaltengpedia dari LHKPN terakhir yang diakses publik melalui situs resmi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan sejumlah dokumen korporasi terbuka.






















