kaltengpedia.com – Menjelang Musyawarah Daerah (Musda) Partai Golkar Kalimantan Tengah (Kalteng) yang dijadwalkan pada April 2025, persaingan menuju kursi Ketua DPD Partai Golkar Kalteng semakin mengerucut. Dua nama yang mencuat ke permukaan adalah Drs. H. Mukhtarudin dan Fairid Naparin. Keduanya memiliki latar belakang politik yang kuat serta basis dukungan yang cukup luas di lingkungan Partai Golkar Kalteng.
Mukhtarudin: Politisi Senior dengan Pengalaman Nasional
Mukhtarudin lahir di Pangkalan Bun pada 6 September 1964 dan memiliki rekam jejak panjang di dunia politik dan birokrasi. Sebelum terjun ke politik, ia mengabdi sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) selama 12 tahun, dengan jabatan terakhir sebagai Kepala Bidang Promosi di Badan Penanaman Modal Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat. Ia juga berperan sebagai akademisi dan merupakan salah satu pendiri Universitas Antakusuma Pangkalan Bun.
Mukhtarudin mulai aktif di Partai Golkar sejak 1998 dan berhasil terpilih menjadi Anggota DPR RI pada 2004-2009. Sejak saat itu, ia terus berkiprah di berbagai posisi strategis, termasuk sebagai Wakil Ketua POKJA Kehutanan dan LH DPP Partai Golkar serta Koordinator Wilayah Kalimantan Tengah di Badan Pengendalian dan Pemenangan Pemilu (BAPPILU) DPP Partai Golkar. Pada Pemilu 2024, ia kembali terpilih sebagai Anggota DPR RI dengan perolehan 92.192 suara, menunjukkan basis dukungan yang kuat.
Dengan pengalaman nasional dan jejaring politik yang luas, Mukhtarudin dianggap sebagai figur yang memiliki kapasitas untuk membawa Golkar Kalteng semakin solid dan kompetitif. Analisis Litbang Kaltengpedia menyebutkan bahwa pengaruh Mukhtarudin di tingkat pusat dapat menjadi keuntungan bagi Golkar Kalteng dalam membangun strategi politik ke depan.
Fairid Naparin: Pemimpin Muda dengan Popularitas Kuat
Di sisi lain, Fairid Naparin dikenal sebagai sosok muda yang memiliki pengalaman kepemimpinan sebagai Wali Kota Palangka Raya periode 2018-2024. Di usianya yang relatif muda, Fairid mampu menunjukkan kepemimpinan yang dinamis dan inovatif dalam membangun Palangka Raya. Popularitasnya yang tinggi di kalangan pemilih muda menjadi salah satu modal politiknya dalam persaingan menuju kursi Ketua Golkar Kalteng.
Sebagai kader Golkar, Fairid memiliki kedekatan dengan generasi muda partai dan dianggap mampu membawa pembaruan dalam tubuh Golkar Kalteng. Ia juga memiliki hubungan baik dengan berbagai tokoh politik di tingkat daerah dan nasional, yang dapat menjadi faktor penentu dalam Musda nanti.
Namun, Fairid menghadapi tantangan besar dalam menandingi Mukhtarudin yang memiliki pengalaman lebih lama dalam struktur kepemimpinan Golkar. Meskipun demikian, dengan dukungan yang kuat dari kalangan muda dan sejumlah kader di daerah, peluang Fairid tetap terbuka.
Siapa yang Lebih Berpeluang?
Pemilihan Ketua Golkar Kalteng dalam Musda nanti akan sangat bergantung pada dinamika internal partai dan lobi politik yang dilakukan kedua kandidat. Mukhtarudin memiliki keunggulan dalam pengalaman dan jaringan nasional, sementara Fairid Naparin memiliki modal elektoral yang kuat di kalangan pemilih muda dan basis perkotaan.
Analisa Litbang kaltengpedia, jika Golkar Kalteng menginginkan kepemimpinan dengan pengalaman dan akses ke pusat, Mukhtarudin menjadi pilihan yang logis. Namun, jika partai ingin melakukan regenerasi kepemimpinan dengan pendekatan yang lebih segar dan modern, Fairid Naparin bisa menjadi alternatif kuat.
Kini, semua mata tertuju pada Musda April 2025, di mana keputusan akhir akan menentukan arah kepemimpinan Partai Golkar Kalimantan Tengah ke depan.