Netralitas Dipertanyakan! Polisi vs Warga dalam Konflik Lahan PT Mutu Barito Selatan Kalimantan Tengah

Dok : istagram/video

kaltengpedia.com – Ketegangan antara aparat kepolisian dan masyarakat kembali mencuat di Kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah, menyusul viralnya sebuah video yang memperlihatkan adu argumen sengit di lokasi yang diduga merupakan lahan sengketa milik PT Mutu. Video tersebut diunggah oleh akun Instagram @rekoftatik pada Minggu, 6 Juli 2025, dan langsung menuai pro-kontra dari warganet.

Dalam video berdurasi sekitar dua menit itu, tampak sejumlah warga berusaha menyampaikan keluhan kepada aparat yang berjaga. Suasana menjadi panas ketika salah satu warga mempertanyakan kejelasan status lahan yang diklaim oleh PT Mutu, sementara menurut masyarakat setempat, lahan tersebut merupakan tanah adat yang telah digarap sejak turun-temurun dan tanah ini milik mereka diambil oleh pihak perusahaan.

“Kenapa perusahaan menggusur lahan kami pak, bapak pihak mana pak. apakah polisi pihak perusahaan, kami tidak mengerti masalah hukum pak” teriak salah satu warga dalam video tersebut.

Bacaan Lainnya

Sementara itu, pihak kepolisian terlihat mencoba menenangkan warga, namun justru memicu ketegangan saat salah satu pernyataan aparat dianggap menyudutkan masyarakat.

Menurut informasi yang dihimpun Kaltengpedia, sengketa lahan antara warga dan PT Mutu sudah berlangsung selama beberapa tahun terakhir, namun memuncak belakangan ini setelah perusahaan mulai melakukan aktivitas pembukaan lahan di wilayah yang diklaim warga sebagai tanah milik adat.

Salah satu tokoh masyarakat Desa tempat kejadian berlangsung, mengatakan bahwa warga hanya ingin kejelasan dan perlindungan hukum atas tanah mereka.

“Kami tidak menolak investasi, tapi hak kami juga harus dihormati. Jangan sampai kami hanya jadi penonton di tanah sendiri,” ujarnya (8/7).

Kepolisian Resor Barito Selatan belum memberikan keterangan resmi terkait insiden yang terekam dalam video viral tersebut. Namun, Kepala Desa setempat mengimbau semua pihak untuk menahan diri dan menyelesaikan permasalahan ini secara musyawarah demi menghindari konflik horizontal yang lebih besar.

Hingga saat ini, unggahan video di akun @rekoftatik telah ditonton lebih dari 2ribu kali dan memicu puluhan komentar warganet, sebagian mendukung perjuangan masyarakat, namun tak sedikit pula yang meminta agar semua pihak menghormati hukum yang berlaku.

Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah diharapkan segera turun tangan untuk menengahi persoalan ini sebelum situasi berkembang menjadi konflik yang lebih serius.

Pos terkait