Kaltengpedia – Sebagai BUMN telekomunikasi digital di Indonesia, Telkom Indonesia terus mendorong sinergi untuk Indonesia selama 58 tahun berdiri melalui tiga pilar bisnis utama, yakni Digital Connectivity, Digital Platform, dan Digital Services.
Pasca-pademi Covid-19 menghantam Indonesia, kondisi ekonomi terus mengalami perbaikan. Badan Pusat Statistik mencatat perekonomian Indonesia pada tahun 2022 tumbuh sebesar 5,31%, lebih baik dari tahun 2021 yang mengalami pertumbuhan sebesar 3,69%.
Seiring dengan membaiknya roda perekonomian ini, Telkom terus memperkuat infrastruktur digital dan mengembangkan berbagai platform juga solusi digital sesuai kebutuhan publik, guna mewujudkan visi menjadi ‘digital telco pilihan utama’ masyarakat Indonesia.
Salah satunya dengan meningkatkan kapasitas dan kapabilitas melayani segmen business-to-business (B2B), termasuk kerja sama dengan UMKM, perusahaan, hingga pemerintah daerah. Jumlah klien pemerintah daerah yang solusi IT-nya dilayani Telkom terus bertambah. Telkom telah melayani sekitar 98% pemerintah daerah di Indonesia dan memperkuat posisi sebagai market leader pada domain digital connectivity.
Artinya, ada sekitar 541 pemerintah daerah yang telah bersinergi dengan Telkom. Jumlah ini mengalami pertumbuhan sebesar 3,8% dibandingkan tahun 2022.
Kami percaya, di masa depan Telkom akan tetap memiliki prospek usaha dan pertumbuhan yang baik, seiring tiga pilar bisnis tersebut yang semakin relevan dengan kebutuhan dan permintaan konsumen,”
– Ririek Adriansyah, Direktur Utama Telkom –
Telkom meyakini digitalisasi di berbagai bidang merupakan peluang untuk melakukan lompatan bagi perusahaan, dan bagi Indonesia. Berbagai kemajuan di bidang pendidikan, kesehatan, keuangan dan sektor lainnya, dapat dicapai dengan lebih cepat dan lebih murah melalui berbagai platform digital.
Pada segmen Enterprise, Telkom memiliki posisi yang kuat untuk menangkap berbagai peluang bisnis dan tumbuh bersama korporasi maupun UMKM di Indonesia. Berbagai platform dan layanan digital Telkom dapat mendorong transformasi organisasi.
Di segmen Wholesale & International Business, saat ini Telkom fokus mengembangkan bisnis tower (menara pemancar sinyal seluler), data center, dan infrastructure managed service, untuk memperkuat posisi sebagai mitra penyedia konten domestik dan global dalam mendukung ekosistem digital.
Hingga kuartal pertama tahun 2023, Telkom telah menghadirkan berbagai infrastruktur tulang punggung seperti 173.753 km kabel fiber optik sepanjang Nusantara. Infrastruktur ini didukung dengan 2 satelit yang memiliki 109 transponder, dan 258.932 Base Transceiver Station (BTS) yang melayani 9,4 juta pelanggan IndiHome dan lebih dari 151 juta pelanggan Telkomsel, dan terhubung dengan dunia melalui sambungan internet.
Telkom juga menyediakan fasilitas data center di Indonesia dan di luar negeri. Berdasarkan Info Memo Telkom Kuartal I 2023, perusahaan memiliki 29 data center yang terdiri dari 24 data center domestik dan 5 data center luar negeri. Bahkan Telkom tengah fokus membangun satu lagi Hyperscale Data Center di Batam.
“Upaya kami untuk terus berinvestasi memperkuat lini usaha digital connectivity, digital platform dan digital services merupakan wujud nyata untuk berkontribusi dalam menciptakan lingkungan digital, pembangunan masyarakat digital, dan akselerasi ekonomi digital, mengingat literasi dan keterampilan digital merupakan salah satu modal utama bagi Indonesia untuk mewujudkan cita-cita menjadi negara maju,” ujar Ririek.
Telkom mempercayakan bisnis telekomunikasi segmen consumer digarap oleh Telkomsel. Kedua perusahaan telah sepakat memisahkan bisnis internet dan TV kabel rumahan IndiHome agar dikomersialisasi oleh Telkomsel. Pemindahan pengelolaan IndiHome ke Telkomsel ini diresmikan pada 1 Juli 2023. Telkomsel diyakini akan memberi nilai tambah bagi pelanggan berupa konten hiburan yang bisa dinikmati di perangkat mobile maupun di televisi di rumah.
Telkomsel juga siap mengadopsi teknologi terkini, termasuk 5G, yang implementasinya terus dikembangkan secara bertahap dan terukur. AA
