kaltengpedia.com – Curah hujan tinggi yang berbarengan dengan air pasang Sungai Mentaya menyebabkan SMAN 1 Mentaya Hilir Selatan (MHS), Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, terendam banjir selama hampir dua pekan terakhir.
“Kondisi ini sudah terjadi sejak 14 September kemarin dan sampai sekarang sekolah kami masih dilanda musibah banjir. Namun demikian kegiatan belajar mengajar masih berjalan normal,” kata Kepala SMAN 1 MHS, Faturrahman, Kamis (26/9).
Ketinggian air yang merendam sekolah berkisar 10–50 sentimeter. Banjir tidak hanya menggenangi halaman, tetapi juga masuk ke sejumlah ruangan kelas.
Menurut Faturrahman, banjir musiman seperti ini belakangan semakin sering terjadi. Jika dahulu hanya muncul beberapa tahun sekali, kini dalam setahun bisa sampai tiga kali. “Tahun ini saja kami sudah merasakan banjir dua kali,” ujarnya.
Ia menduga, kondisi tersebut terjadi karena adanya sumbatan di anak Sungai Mentaya yang berada di depan sekolah, sehingga air lambat surut. Meski demikian, proses belajar mengajar tetap dilaksanakan dengan penyesuaian, salah satunya siswa diperbolehkan memakai sandal agar lebih nyaman.
Pihak sekolah juga terus berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan (Disdik) Kalimantan Tengah untuk memastikan keamanan dan keselamatan siswa. “Kami berharap banjir cepat surut, agar aktivitas belajar mengajar bisa kembali normal dan pelajar pun lebih nyaman,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Disdik Kalteng, Muhammad Reza Prabowo, membenarkan adanya sejumlah sekolah tingkat SLTA yang terdampak banjir. Menurutnya, pihaknya telah mengeluarkan surat edaran agar sekolah bersiap menghadapi cuaca ekstrem sesuai peringatan dini BMKG.
“Dalam kondisi kebencanaan, pihak sekolah diperkenankan mengambil tindakan terlebih dahulu sebelum melapor ke Disdik guna meminimalkan dampak buruk. Yang terpenting, keamanan dan keselamatan pelajar tetap menjadi prioritas, sementara pembelajaran bisa menyesuaikan, baik tatap muka maupun virtual,” jelas Reza.