Cawe-Cawe Gubernur Kalteng di Barito Utara: Rekonsiliasi atau Manuver Politik?

Dok : istimewa

kaltengpedia.com – Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilkada Barito Utara yang menyita perhatian publik akhirnya usai. Namun, bukan hanya hasil perolehan suara yang menjadi sorotan, melainkan langkah politik Gubernur Kalimantan Tengah, H. Agustiar Sabran, yang disebut-sebut “turun tangan” dalam dinamika pasca PSU.

Pada Jumat (8/8/2025), Agustiar mempertemukan kedua pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Barito Utara yang bertarung ketat di PSU. Dalam momen yang penuh sorotan itu, kedua paslon tampak bergandengan tangan didampingi sang gubernur, lalu melanjutkan dengan santap bersama selepas salat Jumat. Sekilas, ini terlihat sebagai simbol rekonsiliasi politik dan persatuan daerah.

Namun, langkah tersebut memunculkan tanda tanya di kalangan pengamat dan masyarakat: apakah Gubernur Kalteng sedang menjalankan peran sebagai penengah netral, atau justru cawe-cawe dalam urusan politik internal Barito Utara?

Bacaan Lainnya

Beberapa pihak menilai, gesture “merangkul” semua kubu bisa saja dimaknai sebagai upaya mendinginkan tensi politik dan menjaga stabilitas daerah. Tapi, di sisi lain, tidak sedikit yang membaca ini sebagai pintu masuk lobi politik, khususnya kepada kandidat yang kalah, Jimmy Carter. Dugaan ini menguat jika nantinya pihak yang kalah menunjukkan sikap lebih lunak atau bahkan ikut bergabung dalam orbit politik kekuasaan daerah.

Di tengah persepsi publik yang terbelah, langkah Agustiar Sabran jelas mempertegas peran gubernur bukan hanya sebagai kepala daerah provinsi, tetapi juga aktor penting dalam dinamika politik kabupaten. Pertanyaannya kini, apakah ini bentuk kepemimpinan yang meneduhkan atau manuver politik yang penuh perhitungan?

Pos terkait