Karya Nyata Duo Sabran: Bundaran Besar Palangka Raya Jadi Ikon dan Ruang Hidup Masyarakat Kalteng

Dok : Dian

kaltengpedia.com – Bundaran Besar Palangka Raya kini tak hanya menjadi ikon kota, tetapi juga simbol kebersamaan dan kemajuan Kalimantan Tengah. Kawasan yang juga dikenal dengan sebutan Menara Talawang ini menjadi salah satu destinasi favorit masyarakat setiap kali berkunjung ke Ibu Kota Provinsi Kalimantan Tengah.

Monumen yang berdiri megah di titik kilometer nol Kota Palangka Raya ini menggambarkan semangat perjuangan para pahlawan dan tentara, sekaligus menjadi saksi perjalanan sejarah berdirinya kota yang dirancang dengan visi masa depan oleh Ir. Soekarno. Kini, di bawah kepemimpinan dua bersaudara—H. Sugianto Sabran dan H. Agustiar Sabran—Bundaran Besar kembali menjadi pusat perhatian dan kebanggaan warga Kalteng.

Pada tahun 2022, Gubernur Kalimantan Tengah saat itu, H. Sugianto Sabran, melakukan peletakan batu pertama renovasi kawasan Bundaran Besar Palangka Raya. Dalam sambutannya, ia menegaskan pentingnya kawasan tersebut sebagai “embrio” Kota Palangka Raya. “Kawasan ini dirancang dengan konsep simetri, di mana poros Bundaran Besar Pancasila menjadi cermin sejarah berdirinya Kota Palangka Raya,” ujar Sugianto Sabran kala itu, Sabtu (17/9/2022).

Bacaan Lainnya

Langkah tersebut menjadi tonggak awal revitalisasi kawasan pusat kota yang kini menjelma menjadi ruang publik modern tanpa kehilangan nilai sejarah dan budaya lokalnya.

Diteruskan oleh Gubernur H. Agustiar Sabran

Melanjutkan semangat pembangunan tersebut, Gubernur Kalimantan Tengah saat ini, H. Agustiar Sabran, menata kawasan Bundaran Besar agar semakin hidup dengan berbagai kegiatan ekonomi dan sosial. Salah satunya melalui CFN (Car Free Night) Huma Betang, program yang mendukung UMKM lokal, seniman daerah, dan komunitas kreatif.

Kegiatan ini menjadi wadah bagi pelaku usaha kecil menengah untuk memperkenalkan produk mereka sekaligus memperkuat semangat kebersamaan dalam bingkai kearifan lokal.

Tak hanya itu, Bundaran Besar kini menjadi tempat berkumpulnya masyarakat, influencer, hingga selebgram yang menjadikan kawasan ini latar favorit dalam berbagai konten digital. Setiap akhir pekan, kawasan ini nyaris tak pernah sepi aktivitas—mulai dari olahraga, kuliner malam, hingga pertunjukan budaya.

Tempat Silaturahmi dan Inspirasi

Gubernur Agustiar Sabran juga kerap menjadikan Bundaran Besar sebagai lokasi silaturahmi bersama masyarakat dan insan pers, menegaskan komitmen pemerintah dalam mendekatkan diri dengan rakyat.

“Bundaran Besar bukan hanya simbol fisik, tetapi juga simbol hati masyarakat Kalteng—tempat kita bersama, tanpa sekat, dalam semangat Huma Betang,” ujarnya dalam salah satu kesempatan.

Kini, Bundaran Besar Palangka Raya berdiri tidak hanya sebagai monumen bersejarah, tetapi juga sebagai pusat kegiatan masyarakat dan kebanggaan Kalimantan Tengah—buah karya nyata dari duo Sabran yang terus berupaya menjadikan Kalteng maju, bermartabat, dan berdaya saing.

Pos terkait