kaltengpedia.com – Bupati Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah, Halikinnor menyampaikan setidaknya lima unit koperasi desa/kelurahan merah putih di wilayahnya sudah mulai beroperasi.
“Terdapat 185 koperasi desa/kelurahan merah putih di Kotim yang tersebar di 17 kelurahan dan 168 desa, yang mana sementara ini terdapat lima koperasi yang sudah melaksanakan kegiatan usahanya,” kata Halikinnor di Sampit, Kalteng, Jumat.
Ia menjelaskan mulai diaktifkannya koperasi merah putih sebagai tindak lanjut atas instruksi Gubernur Kalteng kepada seluruh kabupaten/kota setempat untuk mengaktifkan tiga hingga lima koperasi di wilayahnya masing-masing setiap bulan, sampai dengan 31 Desember 2025.
Instruksi itu merupakan bentuk dukungan Pemprov Kalteng terhadap Astacita Presiden RI, salah satunya dengan percepatan operasional koperasi merah putih.
Kelima koperasi yang mulai melakukan kegiatan usaha tersebut yakni Koperasi Desa Merah Putih Karang Tunggal, Kecamatan Parenggean; Koperasi Kelurahan Merah Putih Kota Besi Hulu, Kecamatan Kota Besi; Koperasi Desa Merah Putih Telaga Baru dan Koperasi Kelurahan Merah Putih Mentawa Baru Hilir, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang; serta Koperasi Desa Merah Putih Rantau Tampang, Kecamatan Telaga Antang.
“Adapun bidang usaha yang dipilih oleh kebanyakan koperasi adalah gerai sembako. Mungkin sembako ini merupakan kebutuhan pokok masyarakat dan sering dicari, sehingga mereka memilih usaha tersebut,” lanjutnya.
Ia juga menyampaikan saat ini semua koperasi merah putih di Kotim sudah memiliki kantor dengan bangunan yang dipinjamkan oleh pemerintah desa/kelurahan, serta masyarakat setempat.
Selain itu, koperasi merah putih yang telah menginput data di Sistem Informasi Manajemen Koperasi Desa/Kelurahan (Simkopdes) ada 92 koperasi.
Ia menambahkan koperasi merah putih merupakan langkah strategis dalam membangkitkan kembali semangat kemandirian ekonomi masyarakat, khususnya tingkat desa.
Halikinnor mengatakan koperasi merah putih juga merupakan cara membangun perekonomian rakyat dan pemerintah hadir bukan hanya sebagai fasilitator, namun juga menjadi penggerak dengan membuka akses, memutus ketergantungan dan memperkuat ekonomi rakyat.