kaltengpedia.com – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Pemprov Kalteng) membuka peluang kerja sama dan investasi dengan Federasi Rusia, menyusul kunjungan Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Sergei Toichenov, ke Palangka Raya pada Senin (6/10) malam.
Gubernur Kalimantan Tengah Agustiar Sabran menyambut baik langkah tersebut dan menegaskan bahwa setiap bentuk investasi dari Rusia akan tetap berlandaskan pada regulasi yang berlaku di Indonesia.
“Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah sangat menyambut baik segala peluang kerja sama dan investasi dengan Rusia. Prinsip pokoknya, investasi harus memenuhi seluruh ketentuan dan regulasi yang berlaku,” ujar Agustiar di Palangka Raya.
Agustiar menambahkan, Kalimantan Tengah dan Rusia memiliki hubungan sejarah yang panjang. Salah satunya terlihat pada Jalan Tjilik Riwut (Palangka Raya–Tangkiling) yang juga dikenal dengan julukan Jalan Rusia. Jalan sepanjang 34 kilometer itu dibangun pada masa Presiden Soekarno, hasil kerja sama antara Indonesia dan Rusia pada tahun 1965.
“Jalan itu awalnya direncanakan sampai Pangkalan Bun, sepanjang sekitar 450 kilometer. Namun, proyek tersebut tidak dilanjutkan karena terjadi pergantian kepemimpinan waktu itu,” ungkap Agustiar.
Melalui kunjungan diplomatik ini, Agustiar berharap hubungan bilateral antara Rusia dan Indonesia, khususnya di Kalimantan Tengah, dapat semakin erat dan berorientasi pada kesejahteraan masyarakat.
“Kami menekankan agar setiap bentuk kerja sama membawa manfaat sebesar-besarnya bagi kemajuan daerah dan kesejahteraan masyarakat Kalimantan Tengah,” tegasnya.
Duta Besar Federasi Rusia untuk Indonesia Sergei Toichenov mengatakan bahwa kunjungannya ke Kalimantan Tengah merupakan langkah awal dalam menjajaki berbagai potensi kerja sama, terutama di sektor energi.
“Kunjungan ini adalah diskusi awal yang kami harapkan dapat berkembang menjadi kerja sama konkret di beberapa bidang, khususnya energi,” kata Sergei Toichenov.
Agustiar juga menyampaikan bahwa Kalimantan Tengah, sebagai provinsi terluas di Indonesia, memiliki kekayaan sumber daya alam yang sangat potensial, mulai dari perkebunan, pertambangan, kehutanan, hingga pertanian. Ia menilai potensi tersebut dapat menjadi daya tarik bagi investasi Rusia yang berorientasi pada pembangunan berkelanjutan.