kaltengpedia.com – Hasil riset terbaru Litbang Kaltengpedia menunjukkan tingkat kepuasan generasi Z (Gen Z) terhadap kinerja Gubernur Kalimantan Tengah H. Agustiar Sabran dan Wakil Gubernur H. Edy Pratowo berada pada angka 50 persen. Angka ini menggambarkan posisi imbang antara kelompok yang puas dan yang masih menunggu perbaikan, khususnya terkait transparansi anggaran dan respons atas aspirasi publik.
Dalam survei yang dihimpun melalui vote di website Kaltengpedia serta pemantauan organik media sosial pada periode 1–19 Agustus 2025, mayoritas Gen Z menilai pemberitaan tentang kepemimpinan Agustiar Sabran dan Edy Pratowo cukup mudah diakses. Tingkat pengenalan publik terhadap Gubernur bahkan mencapai 94 persen, sementara Wagub 82 persen.
“Gen Z mengapresiasi proyek infrastruktur dan program UMKM, namun masih menuntut transparansi pengelolaan anggaran dan komunikasi yang lebih interaktif,” jelas tim Litbang Kaltengpedia dalam laporannya.
Dari sisi persepsi, 53 persen pemberitaan dinilai positif, 27 persen netral, dan 20 persen negatif. Untuk responsivitas terhadap aspirasi masyarakat, 48 persen Gen Z merasa sudah direspons, sementara 24 persen menilai belum.
Adapun dalam persepsi pengelolaan anggaran, hanya 45 persen responden Gen Z yang menyatakan puas, dengan catatan perlunya penyajian informasi keuangan yang lebih sederhana dan mudah dipahami.
Di media sosial, perbincangan natural terkait kepemimpinan Agustiar–Edy meningkat sekitar 15–20 persen dibanding bulan sebelumnya, dengan dominasi engagement berasal dari platform TikTok dan Instagram. Share of Voice (SOV) Gen Z menempatkan Agustiar di angka 62 persen, sementara Edy 38 persen.
Litbang Kaltengpedia juga merekomendasikan beberapa langkah strategis, antara lain menghadirkan dashboard anggaran versi publik, konten edukasi singkat seputar manfaat program pemerintah, hingga live interaktif bulanan bersama masyarakat.
Secara keseluruhan, tingkat kepuasan Gen Z sebesar 50 persen ini menjadi sinyal bahwa ada ruang besar untuk peningkatan, terutama melalui pendekatan komunikasi digital yang sesuai dengan gaya interaksi generasi muda.
