Pesugihan vs Korupsi: Mana yang Lebih Worth It Bikin Kaya?

Dok : istimewa

kaltengpedia.com – Sebuah pertanyaan yang cukup menggelitik muncul di ruang publik: jika harus mensejajarkan dua hal buruk, korupsi dan pesugihan, mana yang lebih “worth it”? Meski keduanya jelas merupakan perilaku dosa, analisis sosial memperlihatkan bahwa korupsi di negeri ini justru kerap dipandang lebih “menguntungkan” ketimbang pesugihan.

Alasannya sederhana. Koruptor di Indonesia dinilai lebih sering “dimaklumi” dibandingkan orang yang mencuri karena lapar. Tidak hanya memperoleh uang dalam jumlah besar dengan cepat, koruptor juga memiliki keistimewaan lain, yakni kekebalan hukum.

“Banyak kasus membuktikan, meski terbukti bersalah, koruptor masih bisa senyum di depan kamera dengan rompi tahanan. Bahkan setelah menjalani hukuman, ada yang kembali menduduki jabatan publik,” ungkap analisa tersebut.

Sementara itu, praktik pesugihan dianggap penuh risiko. Selain berhadapan dengan ancaman masyarakat, pelakunya juga terikat dengan konsekuensi mistis. “Susah-susah bertapa, pada akhirnya bisa berujung di kuburan, hanya karena melanggar pantangan kecil,” tambahnya.

Dengan demikian, jika dibandingkan, korupsi terlihat lebih “worth it” di dunia: jahat, kaya, kebal hukum, bahkan tetap disegani. Sedangkan pesugihan, penuh risiko dan berujung tragis.

Namun demikian, analisa ini tetap menegaskan bahwa baik korupsi maupun pesugihan adalah perilaku dosa. “Kalau pun harus memilih jalan keburukan, tentu yang berjas lebih aman ketimbang yang memakai kemenyan. Tetapi dosa dan azab tetap ditanggung sendiri,” pungkasnya.

Pos terkait