kaltengpedia.com – Di tengah riuh penundaan Musda XI Golkar Kalteng, nama Fairid Naparin semakin mencuat sebagai calon ketua terkuat. Wali Kota Palangka Raya dua periode 2018–2030 ini tak hanya unggul dalam dukungan internal, tetapi juga memiliki rekam jejak politik yang dianggap solid.
Hingga akhir Juli 2025, Fairid telah mengantongi 12 dukungan dari total 14 DPD kabupaten/kota se-Kalteng. Angka ini bukan hanya modal politik, tapi sinyal kuat bahwa ia bisa melenggang mulus menuju kursi Ketua DPD Golkar Kalteng.
Salah satu alasan kuat dukungan tersebut adalah prestasi Golkar Palangka Raya di Pemilu 2024. Di bawah kepemimpinannya sebagai Wali Kota dan pengaruhnya di partai, Golkar berhasil meraih enam kursi DPRD Kota Palangka Raya terbanyak dibanding partai lain dan otomatis mendapatkan kursi Ketua DPRD untuk periode 2024–2029. Rinciannya: Dapil 1 dua kursi, Dapil 2 satu kursi, dan Dapil 3 tiga kursi.
“Fairid adalah sosok muda yang kreatif dan berprestasi. Dia mampu menjembatani generasi senior dan junior di partai,” ujar Wisman, Ketua DPD Golkar Kotawaringin Barat beberapa waktu lalu.
Selain prestasi elektoral, Fairid dinilai memiliki kemampuan konsolidasi internal yang mumpuni. Posisinya sebagai Wali Kota di ibu kota provinsi membuatnya memahami peta politik dan sosial Kalteng secara menyeluruh. Pendekatan komunikatif dan gaya kepemimpinan yang merangkul dianggap cocok untuk memperkuat posisi Golkar di tengah persaingan menjelang Pemilu 2029.
Jika terpilih, Fairid akan menjadi salah satu ketua DPD Golkar provinsi termuda di Indonesia. Langkah ini diyakini bisa membawa energi baru bagi partai, sekaligus mempertegas pergeseran generasi di tubuh Golkar Kalteng.
Dengan modal dukungan mayoritas, prestasi politik, dan citra kepemimpinan yang segar, Fairid kini hanya tinggal menunggu waktu untuk membuktikan: apakah ia akan memimpin Golkar Kalteng menuju kemenangan besar di 2029, atau harus menghadapi perlawanan terakhir dari rival kuatnya, Edy Pratowo.