Apakah Janji Politik Gubernur Kalteng Agustiar Sabran Sudah Tertepati?

Dok : Antara

kaltengpedia.com – Sudah setengah Tahun kepemimpinan H. Agustiar Sabran sebagai Gubernur Kalimantan Tengah, publik mulai mempertanyakan sejauh mana janji-janji politik yang pernah ia lontarkan saat kampanye kini telah diwujudkan. Bersama Wakil Gubernur Edy Pratowo, Agustiar membawa visi besar: Kalteng Berkah, Maju, dan Sejahtera.

Dalam kampanye politiknya, Agustiar menjanjikan lima fokus utama: peningkatan ekonomi daerah, akses pendidikan yang lebih luas, layanan kesehatan yang merata, pembangunan infrastruktur yang adil, serta penciptaan lapangan kerja berbasis kearifan lokal. Sejumlah program prioritas pun diluncurkan sejak awal masa jabatan, termasuk “Program 100 Hari Huma Betang”.

Di sektor pendidikan, pemerintah provinsi mengklaim telah memperluas akses beasiswa hingga ke jenjang perguruan tinggi. Namun, data dari beberapa daerah pelosok seperti Katingan dan Seruyan menunjukkan masih adanya kendala distribusi bantuan pendidikan secara merata. Sementara di bidang kesehatan, meski fasilitas Puskesmas telah ditingkatkan, tantangan pelayanan di wilayah terpencil masih menjadi keluhan warga.

Janji besar perbaikan jalan penghubung Palangka Raya – Kuala Kurun hingga kini belum sepenuhnya rampung. Di beberapa titik, proyek jalan masih terkendala cuaca ekstrem dan proses lelang yang lambat. Pemerintah berdalih, proses pengadaan membutuhkan kehati-hatian agar tidak menimbulkan masalah hukum di kemudian hari.

Di sektor ekonomi, peluncuran Kartu Huma Betang Sejahtera dinilai cukup berhasil mendorong UMKM dan menstabilkan harga bahan pokok. Namun, pelaku usaha mikro di wilayah pedalaman menyebut belum sepenuhnya merasakan manfaat dari program ini.

Agustiar Sabran berjanji membuka lapangan kerja melalui sektor pertanian, kehutanan, dan penguatan adat lokal. Meski beberapa pelatihan telah dilakukan melalui dinas terkait, penciptaan lapangan kerja baru masih belum signifikan menekan angka pengangguran. Penguatan budaya lokal pun lebih banyak terepresentasi dalam kegiatan seremonial, belum dalam bentuk pemberdayaan ekonomi nyata.

Meski terdapat beberapa capaian, masih banyak janji politik Agustiar Sabran yang belum sepenuhnya terwujud secara merata dan terukur. Tahun 2025 menjadi titik penting untuk mengevaluasi apakah visi “Kalteng Berkah” benar-benar akan menjadi kenyataan atau sekadar narasi kampanye.

Pos terkait