kaltengpedia.com – Pemerintah Kabupaten Gunung Mas (Gumas), Kalimantan Tengah (Kalteng) melalui Dinas Pekerjaan Umum (DPU) menganggarkan dana sekitar Rp4,4 miliar dari APBD tahun 2025 untuk membangun Jembatan Sei Nango menjadi jembatan permanen.
Bupati Gumas Jaya S Monong di Kuala Kurun, Gumas, Selasa mengatakan Jembatan Sei Nango terletak di jalan kabupaten Kota Kuala Kurun-Desa Tumbang Miwan di wilayah Kecamatan Kurun, tepatnya di Desa Tewang Pajangan.
“Jembatan Sei Nango ini terbuat dari kayu, yang usianya sudah cukup lama sehingga sering ada kerusakan. Setiap tahun Pemkab Gumas selalu memperbaiki kerusakan yang terjadi pada jembatan tersebut, padahal jembatan ini merupakan penghubung utama pada sejumlah wilayah di Kabupaten Gunung Mas,” katanya.
Oleh sebab itu, Pemkab Gumas menganggarkan Rp4,4 miliar untuk membuat Jembatan Sei Nango menjadi jembatan permanen dengan konstruksi pile slab. Dengan menjadi jembatan permanen diharap perbaikan setiap tahun seperti yang dilakukan terhadap jembatan kayu tidak lagi terjadi.
Kepala DPU Baryen menerangkan, persiapan pengerjaan pembangunan Jembatan Sei Nango permanen sudah berjalan. Jika semua berjalan lancar, ia optimistis jembatan permanen rampung dalam jangka waktu 180 hari ke depan.
Ia menjelaskan, Jembatan Sei Nango permanen dibangun di samping jembatan kayu. Selama pembangunan jembatan permanen, jembatan kayu tetap dipertahankan demi menjaga arus lalu lintas masyarakat.
Dengan demikian, sambung Baryen, masyarakat tetap dapat menggunakan Jembatan Sei Nango yang lama jika ingin melintas di ruas jalan Kuala Kurun-Tumbang Miwan.
“Jembatan Sei Nango terletak di lembah, jadi nanti jembatan permanen juga akan ditinggikan, hampir 1,5 meter di atas lantai jembatan kayu yang ada saat ini, supaya masyarakat lebih nyaman saat melewati jembatan permanen,” ungkapnya.
Lebih lanjut, penanganan jembatan merupakan salah satu fokus dari Bupati dan Wakil Bupati Gumas Jaya S Monong-Efrensia LP Umbing, yang tertuang dalam program unggulan Tambun Bungai Maju, yakni untuk mencapai misi peningkatan pembangunan infrastruktur, wilayah yang terintegrasi dan berkelanjutan.
“Selain pembangunan Jembatan Sei Nango permanen, tahun 2025 ini ada juga pembangunan jembatan permanen lainnya. Ada yang ditargetkan selesai tahun ini dan ada yang dilakukan secara bertahap,” kata Baryen.