kaltengpedia.com – Dunia pendidikan di Kalimantan Tengah kembali tercoreng oleh kabar tragis. PV (23), mahasiswa Universitas Palangka Raya (UPR) asal Kabupaten Murung Raya, ditemukan tewas gantung diri di rumah kontrakannya di Jalan Bondang 2, Rabu (23/07/2025) dini hari. Kepergian PV meninggalkan duka mendalam sekaligus tanda tanya besar: apakah tekanan akademik telah merenggut nyawanya?
Informasi yang diperoleh Kaltengpedia mengungkapkan, PV tengah berjuang keras menyelesaikan skripsinya. Namun, proses bimbingan diduga justru menjadi batu sandungan. Seorang sumber internal kampus yang enggan disebutkan namanya menuturkan, korban merasa dipersulit oleh oknum dosen pembimbing yang kebetulan berasal dari daerah yang sama.
“Orang tua korban sangat menyayangkan sikap dosen yang terkesan mempersulit. Padahal anak mereka sudah berusaha keras menuntaskan studinya,” ujar sumber tersebut.
Lebih jauh, sumber yang sama menduga pihak UPR mencoba mengalihkan penyebab kematian PV dengan mengaitkannya pada persoalan keluarga. “Ini seperti menutup mata dari persoalan yang sebenarnya. Kami berharap kebenaran diungkap agar tidak ada lagi mahasiswa yang menjadi korban tekanan akademik,” tambahnya.
Polisi yang melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) menemukan iPhone X milik korban. Di dalamnya terdapat pesan terakhir dalam Bahasa Dayak Maanyan yang berisi ucapan terima kasih kepada orang tua, permintaan maaf karena merasa gagal menjadi anak yang baik, dan pengakuan bahwa ia tak mampu membuat mereka bangga.
Kasus ini menyisakan sorotan tajam terhadap etika bimbingan akademik di perguruan tinggi. Apakah sistem bimbingan skripsi di UPR telah memberikan ruang aman bagi mahasiswa untuk menyelesaikan studinya? Atau justru menjadi jebakan yang menghancurkan mental?
Kaltengpedia akan menindaklanjuti kasus ini dengan melakukan investigasi lapangan dan meminta klarifikasi resmi dari pihak Universitas Palangka Raya. Publik menanti jawaban, karena kematian PV bukan sekadar tragedi personal — ia adalah potret buram yang menggugat wajah dunia pendidikan di Kalimantan Tengah.






















