Rilis Survei Litbang Kaltengpedia: Pilkada Kabupaten Sukamara, Periode 20 Juli – 3 Agustus 2024
Metodologi Survei
- Populasi: Warga Kabupaten Sukamara yang memiliki hak pilih (berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah).
- Jumlah Sampel: 1.200 responden.
- Metode Sampling: Multistage random sampling dengan proporsi yang representatif.
- Toleransi Kesalahan: ±3.5%.
- Tingkat Kepercayaan: 95%.
- Metode Pengumpulan Data: Wawancara tatap muka dan online melalui video call WhatsApp.
- Quality Control: 20% dari total sampel dicek ulang oleh supervisor melalui spot check.
- Persentase Tidak Menjawab: 35.7% dari total responden.
Hasil Survei :
Berdasarkan survei Litbang Kaltengpedia, dengan menghilangkan responden yang tidak menjawab (35.7%), analisis terhadap 64.3% dari total sampel memberikan hasil sebagai berikut:
Pertanyaan Survei Simulasi Pertama:
“Top of Mind: Siapa Nama yang paling anda kenal apabila maju sebagai calon bupati / wakil bupati Sukamara !?”
- Kaspinnor – 42.7%
- Kaspinnor unggul jauh di atas kandidat lainnya, menunjukkan popularitas dan dukungan yang signifikan dari masyarakat Sukamara. Dukungan besar ini bisa dikaitkan dengan rekam jejaknya yang baik, program-program populis yang menjangkau langsung kebutuhan masyarakat, serta kemampuan komunikasi yang efektif dengan konstituen.
- H. Ahmadi – 21.1%
- H. Ahmadi menempati posisi kedua dengan perolehan suara yang cukup baik. Potensi kekuatannya mungkin terletak pada basis dukungan di wilayah-wilayah tertentu, serta pengaruhnya di kalangan pemilih tradisional yang menghargai stabilitas dan pengalaman dalam pemerintahan.
- Masduki – 15.5%
- Masduki berada di posisi ketiga. Meskipun tertinggal dari dua kandidat teratas, ia masih memiliki pengaruh yang cukup besar, terutama di kalangan pemilih muda dan kelas menengah yang mendambakan perubahan dan inovasi dalam pemerintahan.
- Eddy Alrusnadi – 10.4%
- Eddy Alrusnadi memiliki dukungan yang cukup solid dari kelompok masyarakat tertentu, terutama mereka yang menghargai pendekatan pragmatis dan solusi yang nyata untuk masalah lokal. Namun, popularitasnya masih terbatas dan perlu strategi yang lebih efektif untuk menarik pemilih yang lebih luas.
- Karyanto – 7.6%
- Karyanto mendapatkan dukungan yang relatif kecil, tetapi tetap memiliki pengaruh, terutama di wilayah pedesaan atau komunitas tertentu yang mungkin memiliki koneksi pribadi atau hubungan historis dengannya.
- Jondi Iskandar – 2.7%
- Jondi Iskandar berada di posisi terakhir dengan dukungan yang paling kecil. Hal ini mungkin disebabkan oleh kurangnya eksposur, pengalaman yang lebih sedikit dibandingkan kandidat lainnya, atau program kampanye yang kurang berhasil menjangkau pemilih.
Analisis Potensi Kekuatan di Kabupaten Sukamara
- Kaspinnor: Dengan posisi terdepan, Kaspinnor memiliki potensi untuk memenangkan Pilkada jika ia mampu mempertahankan dan memperluas basis dukungannya. Kekuatan utamanya terletak pada reputasi yang baik dan koneksi yang kuat dengan berbagai lapisan masyarakat.
- H. Ahmadi: Potensinya kuat di kalangan pemilih yang mengutamakan stabilitas dan pengalaman. Untuk memperkuat posisinya, ia perlu menargetkan pemilih yang belum memutuskan pilihan dan menguatkan kehadirannya di daerah-daerah yang belum sepenuhnya terjangkau.
- Masduki: Memiliki potensi di segmen pemilih yang menginginkan perubahan. Jika ia mampu memaksimalkan kampanye di media sosial dan mendekati pemilih muda, ia bisa menjadi pesaing yang lebih kuat.
- Eddy Alrusnadi: Dapat meningkatkan posisinya dengan menonjolkan program-program spesifik yang menjawab kebutuhan lokal. Meningkatkan visibilitas dan keterlibatan langsung dengan masyarakat bisa menjadi strategi efektif untuknya.
- Karyanto: Perlu memperluas pengaruhnya dengan strategi kampanye yang lebih agresif, terutama di daerah-daerah yang belum ia kuasai. Fokus pada isu-isu lokal yang belum tersentuh oleh kandidat lain bisa menjadi celah baginya.
- Jondi Iskandar: Untuk meningkatkan dukungan, ia perlu meningkatkan eksposur dan memperkuat komunikasi dengan pemilih. Menawarkan visi dan misi yang jelas serta memperkuat kehadiran di komunitas lokal bisa membantu meningkatkan popularitasnya.
Simuasi ini menunjukkan bahwa Kaspinnor saat ini berada dalam posisi yang sangat kuat untuk memenangkan Pilkada Kabupaten Sukamara. Namun, dengan masih adanya ruang untuk perubahan preferensi pemilih, kandidat lain masih memiliki peluang jika dapat meningkatkan kampanye dan memperluas dukungan.
Pertanyaan Survei Simulasi Kedua
“Seandainya Pemilihan Bupati Kabupaten Sukamara dilaksanakan hari ini dan diikuti oleh 3 tokoh ini, siapa yang akan Anda pilih untuk 5 tahun yang akan datang?”
Metodologi Survei:
- Metode Pengumpulan Data: Semi online melalui video call WhatsApp.
- Populasi: Warga Kabupaten Sukamara yang memiliki hak pilih.
- Tidak Menjawab: 40% dari total responden.
Hasil Survei:
Setelah menghilangkan 40% responden yang tidak menjawab, analisis ini didasarkan pada 60% responden yang memberikan jawaban. Dengan asumsi total persentase 100% dari 60% yang menjawab, hasil survei menunjukkan distribusi dukungan sebagai berikut:
- Kaspinnor: 45%
- Kaspinnor unggul dengan dukungan 45% dari responden yang menjawab. Keunggulan ini menunjukkan bahwa Kaspinnor memiliki popularitas yang signifikan dan dipercaya oleh mayoritas masyarakat untuk melanjutkan kepemimpinan di Kabupaten Sukamara. Kekuatan Kaspinnor mungkin terletak pada rekam jejak kepemimpinan sebelumnya, program-program populis yang relevan, dan kemampuan menjangkau berbagai segmen masyarakat.
- H. Ahmadi: 30%
- H. Ahmadi berada di posisi kedua dengan dukungan 30%. Meskipun tertinggal dari Kaspinnor, H. Ahmadi masih memiliki basis dukungan yang cukup kuat, terutama dari kalangan pemilih yang mengutamakan pengalaman dan stabilitas. Potensi kekuatannya juga mungkin terkait dengan kehadirannya di masyarakat dan hubungan baik dengan konstituen tradisional.
- Masduki: 25%
- Masduki memperoleh 25% dukungan, menjadikannya tokoh dengan dukungan terendah di antara ketiga kandidat ini. Meskipun demikian, Masduki masih memiliki daya tarik tersendiri, terutama di kalangan pemilih yang mendambakan perubahan dan inovasi. Dukungan ini bisa lebih meningkat jika ia mampu menawarkan visi yang kuat dan strategi kampanye yang efektif.
Survei ini menunjukkan bahwa jika pemilihan Bupati Kabupaten Sukamara dilaksanakan hari ini, Kaspinnor akan menjadi kandidat yang paling diunggulkan dengan dukungan terbesar dari masyarakat. Namun, dengan H. Ahmadi dan Masduki masing-masing mendapatkan dukungan signifikan, persaingan tetap ketat. Masih ada peluang bagi kedua kandidat lain untuk mengejar ketertinggalan, terutama dengan strategi kampanye yang tepat dan penekanan pada isu-isu lokal yang penting bagi masyarakat Sukamara.
Dengan Kaspinnor yang memimpin di depan, diikuti oleh H. Ahmadi dan Masduki, Pilkada Kabupaten Sukamara tahun ini diprediksi akan menjadi ajang persaingan yang sengit. Masing-masing kandidat memiliki keunggulan dan tantangan tersendiri, dan strategi kampanye yang efektif akan sangat menentukan hasil akhir. Masyarakat Sukamara kini menanti program-program konkret yang akan ditawarkan oleh masing-masing kandidat untuk membawa daerah ini menuju masa depan yang lebih baik.
Untuk data lengkapnya silahkan download dibawah ini :