kaltengpedia.com – Di tengah ancaman deforestasi dan eksploitasi sumber daya alam yang terus meningkat, Ahsan Nadia Ramadhana (23), Puteri Indonesia Kalimantan Tengah 2025, dengan tegas mengangkat isu pelestarian lingkungan melalui kampanye Stand for the Trees. Kampanye ini merupakan bentuk kepeduliannya terhadap konservasi hutan, yang saat ini menghadapi tekanan besar akibat pembalakan liar, ekspansi perkebunan sawit, serta aktivitas pertambangan yang merusak ekosistem.
Sebagai seorang Sarjana Administrasi Publik dan wanita Dayak asli Kalimantan Tengah, Ahsan merasa memiliki tanggung jawab untuk berkontribusi dalam menjaga kelestarian hutan. Dia menegaskan bahwa hutan bukan sekadar bentang alam, tetapi juga sumber kehidupan bagi masyarakat adat yang menggantungkan hidupnya pada keberadaan hutan yang lestari.
“Hutan yang dulu menjadi sumber daya utama bagi kehidupan kini berada di ambang kehancuran akibat aktivitas pembalakan liar, perkebunan sawit, dan pertambangan. Yayasan Puteri Indonesia sebagai wadah perjuangan, saya ingin mengajak masyarakat untuk lebih peduli pada lingkungan dan hak-hak masyarakat adat. Konservasi hutan dan keberlanjutan alam adalah investasi jangka panjang bagi kehidupan kita semua,” ujar Ahsan saat diwawancarai, Minggu (2/3/2025).
Agroforestri Sebagai Solusi Keberlanjutan
Melalui Stand for the Trees, Ahsan tidak hanya mengadvokasi konservasi hutan, tetapi juga mempromosikan konsep agroforestri sebagai solusi yang dapat menyeimbangkan kebutuhan ekonomi dan kelestarian lingkungan.
“Dengan pendekatan berbasis komunitas, kampanye ini bertujuan untuk melibatkan masyarakat adat dalam menjaga hutan sekaligus memberikan mereka pengetahuan tentang praktik pertanian yang ramah lingkungan,” jelasnya.
Agroforestri merupakan sistem pertanian yang mengintegrasikan tanaman dengan pohon-pohon hutan, memungkinkan masyarakat untuk mendapatkan manfaat ekonomi tanpa harus merusak ekosistem yang ada. Ahsan berharap, teknologi ramah lingkungan yang diperkenalkan dalam program ini dapat meningkatkan hasil pertanian sekaligus menjaga fungsi ekologis hutan.
“Tidak hanya sebatas kampanye, Stand for the Trees juga berperan dalam edukasi dan pemberdayaan petani serta masyarakat adat. Melalui pelatihan dan advokasi, masyarakat diharapkan dapat mengelola sumber daya alam secara bijaksana, mendukung ketahanan pangan, mitigasi perubahan iklim, dan menjaga keberlanjutan lingkungan,” tambahnya.
Menurutnya, kolaborasi antara konservasi alam dan teknologi agroforestri adalah kunci untuk menciptakan solusi jangka panjang yang bermanfaat bagi masyarakat lokal dan lingkungan global.
“Dengan semangat juang yang tinggi, saya terus bertekad untuk mengedukasi dan mendorong perubahan positif demi kelestarian hutan Kalimantan dan Indonesia,” tandas Ahsan dengan penuh keyakinan.
Deretan Prestasi Ahsan Nadia Ramadhana
Sebagai sosok yang berprestasi, Ahsan Nadia Ramadhana telah mencatatkan berbagai pencapaian gemilang dalam bidang akademik, budaya, dan seni, di antaranya:
- Mahasiswi Berprestasi Universitas Islam Kalimantan 2024
- Winner Putri Pariwisata Kabupaten Barito Utara 2024
- 1st Runner Up Bawi Nyai Pariwisata Tingkat Provinsi Kalteng 2024
- Gold Medal for Festival Paduan Suara III Gita Buana Soedirman, UNSOED, Purwokerto, Jawa Tengah 2018
- Winner Lomba Lagu Daerah Pada Festival Isen Mulang Tingkat Provinsi Kalteng 2023
- Winner Gold Medal dalam Kompetisi Paduan Suara Bahana Batara dalam 9TH Satya Dharma Gita Choir Festival 2023 Semarang Gold B Certificate / Satisfied Level II in Music of Folksong Category
Dengan rekam jejak prestasi yang cemerlang serta dedikasi tinggi terhadap pelestarian lingkungan, Ahsan Nadia Ramadhana berharap dapat menginspirasi lebih banyak orang untuk ikut serta dalam upaya menjaga kelestarian hutan Kalimantan dan membangun masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.
