kaltengpedia.com – Selama sepuluh tahun terakhir, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah dipimpin oleh Gubernur Sahbirin Noor dan Gubernur Sugianto Sabran. Keduanya telah menjalankan berbagai program pembangunan dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di provinsi masing-masing. Berikut adalah evaluasi kinerja mereka berdasarkan data Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) serta indikator kemajuan lainnya.
Sahbirin Noor: Membangun Kalimantan Selatan
Sahbirin Noor, yang akrab disapa Paman Birin, menjabat sebagai Gubernur Kalimantan Selatan sejak 12 Februari 2016 hingga 8 Oktober 2024. Selama dua periode kepemimpinannya, ia fokus pada pembangunan infrastruktur dan pengelolaan keuangan daerah yang transparan.
Salah satu pencapaian signifikan adalah perolehan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) sebanyak sebelas kali berturut-turut dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD). Hal ini menunjukkan komitmen dalam pengelolaan keuangan yang akuntabel.
Namun, di akhir masa jabatannya, Sahbirin menghadapi tantangan hukum dengan penetapan dirinya sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait dugaan suap dalam proyek pembangunan fasilitas olahraga. Kasus ini menjadi sorotan dan mempengaruhi persepsi publik terhadap kepemimpinannya.
Sugianto Sabran: Mewujudkan Kalteng Berkah
Sugianto Sabran mulai memimpin Kalimantan Tengah pada 25 Mei 2016. Visinya adalah “Kalteng Maju, Mandiri, dan Adil untuk Kesejahteraan Segenap Masyarakat Menuju KALTENG BERKAH”. Di bawah kepemimpinannya, Kalimantan Tengah mencatat pertumbuhan ekonomi yang positif.
Pada tahun 2019, pertumbuhan ekonomi Kalimantan Tengah mencapai 6,16%, dengan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) per kapita sebesar Rp55,6 juta. Inflasi pada April 2020 tercatat sebesar 2,45% dengan tingkat inflasi year on year sebesar 1,66%.
Sugianto juga menekankan pentingnya pembangunan berkelanjutan yang tidak hanya berfokus pada masa jabatannya, tetapi juga untuk masa depan provinsi. Salah satu inisiatifnya adalah pembangunan rumah sakit provinsi kelas B di Kecamatan Hanau, Kabupaten Seruyan, untuk meningkatkan akses layanan kesehatan di wilayah barat Kalimantan Tengah.
Selama satu dekade kepemimpinan Sahbirin Noor dan Sugianto Sabran, kedua provinsi telah mengalami berbagai kemajuan, terutama dalam hal pengelolaan keuangan dan pembangunan infrastruktur. Namun, tantangan dan permasalahan tetap ada, seperti isu hukum yang dihadapi oleh Sahbirin Noor. Evaluasi menyeluruh terhadap kinerja mereka penting untuk memastikan keberlanjutan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah.