kaltengpedia.com – Harga cabai rawit di sejumlah pasar tradisional di Kota Palangka Raya mengalami lonjakan signifikan. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah menemukan harga cabai rawit di Pasar Kahayan mencapai Rp140 ribu per kilogram saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) terhadap harga bahan pokok.
Pelaksana Harian (Plh) Kepala Biro Ekonomi Sekretariat Daerah (Setda) Kalteng, Fanny Kartika Octavianti, mengungkapkan bahwa meskipun sebagian besar harga kebutuhan pokok masih stabil, cabai rawit dan cabai merah keriting menunjukkan tren kenaikan yang cukup tajam.
“Saat melakukan pengecekan di Pasar Kahayan, kami menemukan harga cabai rawit mencapai Rp140 ribu per kilogram. Ini tentu perlu diwaspadai, mengingat cabai merupakan komoditas yang sering mengalami lonjakan harga,” ujar Fanny dalam rilis resmi Badan Pusat Statistik (BPS) Kalteng, Senin (2/3/2025).
Cabai, terutama cabai rawit, merupakan salah satu bahan pokok yang sangat penting dalam konsumsi masyarakat Indonesia, termasuk di Kalimantan Tengah. Sebagai bumbu utama dalam berbagai masakan, lonjakan harga cabai dapat berdampak langsung pada pengeluaran rumah tangga, usaha kuliner, serta industri makanan kecil dan menengah.
Selain itu, cabai juga memiliki peran dalam ekonomi lokal karena banyak petani yang menggantungkan pendapatannya dari hasil panen komoditas ini. Kenaikan harga yang terlalu tinggi dapat menjadi beban bagi konsumen, tetapi di sisi lain, harga yang terlalu rendah juga dapat merugikan petani.
Lonjakan harga cabai rawit yang mencapai Rp140 ribu per kilogram ini berpotensi menekan daya beli masyarakat, terutama menjelang bulan Ramadan. Selain itu, kenaikan harga juga dapat berdampak pada inflasi daerah, karena cabai merupakan salah satu komoditas penyumbang inflasi yang cukup signifikan.
Fanny menambahkan bahwa kenaikan harga cabai ini dapat dipengaruhi oleh faktor cuaca dan pasokan yang terbatas. Pemprov Kalteng berkomitmen untuk terus memantau perkembangan harga dan mengambil langkah-langkah strategis guna menjaga stabilitas pangan di wilayah ini.
“Di bulan ini kita menemukan kenaikan harga seperti cabai rawit yang luar biasa tingginya. Selain itu, ayam ras juga mengalami kenaikan, meskipun stoknya masih mencukupi karena kita mendapat pasokan dari Banjarmasin,” jelasnya.
Pemprov Kalteng mengimbau masyarakat untuk tetap bijak dalam berbelanja dan memastikan ketersediaan bahan pokok di tengah fluktuasi harga pasar.