Kaltengpedia – Pasangan calon gubernur Kalimantan Tengah 2024, Willy M. Yoseph dan Habib Ismail Bin Yahya, mencuat sebagai salah satu poros kekuatan dalam kontestasi politik di provinsi tersebut. Dengan peta politik yang terus berubah, pasangan ini diprediksi memiliki basis kuat di Murung Raya, yang merupakan wilayah asal dan basis politik Willy M. Yoseph. Namun, pertanyaannya adalah, apakah kekuatan di Murung Raya dan Kapuas dapat menjadi modal yang cukup untuk menandingi dominasi suara di wilayah-wilayah dengan jumlah pemilih lebih besar seperti Kotawaringin Barat, Kotawaringin Timur, Kapuas, dan Palangka Raya?
Willy M. Yoseph adalah tokoh yang sangat dikenal di Murung Raya, di mana ia pernah menjabat sebagai bupati. Dengan popularitas dan pengaruh yang telah terbangun lama, diperkirakan pasangan Willy-Habib akan mendapatkan dukungan signifikan dari pemilih di wilayah ini. Kapuas, yang juga merupakan wilayah dengan populasi besar, bisa menjadi salah satu titik kekuatan tambahan. Habib Ismail Bin Yahya, sebagai tokoh agama yang cukup dikenal di Kalteng, diharapkan mampu memperluas jangkauan elektoral pasangan ini, terutama di kalangan pemilih Muslim.
Namun, tantangan terbesar pasangan Willy-Habib terletak di wilayah lain yang memiliki jumlah pemilih yang lebih besar, seperti Kotawaringin Barat, Kotawaringin Timur, dan Palangka Raya. Daerah-daerah ini dikenal sebagai basis suara dari Sugianto Sabran, gubernur petahana. Kotawaringin Timur dan Barat, dengan populasi pemilih yang cukup besar, merupakan medan berat bagi Willy-Habib, mengingat dominasi politik Sugianto Sabran di sana.
Palangka Raya, sebagai ibu kota provinsi, juga memiliki peran penting dalam menentukan hasil Pilkada. Pasangan Willy-Habib harus mampu merangkul pemilih perkotaan di Palangka Raya yang beragam latar belakangnya, termasuk pemilih muda dan kelas menengah. Tanpa dukungan kuat di wilayah ini, akan sulit bagi pasangan ini untuk memenangi Pilkada 2024.
Peluang pasangan Willy M. Yoseph dan Habib Ismail Bin Yahya di Pilkada Kalteng 2024 tergantung pada strategi mereka dalam memperluas dukungan di luar basis tradisional mereka di Murung Raya dan Kapuas. Meski memiliki kekuatan yang signifikan di dua wilayah tersebut, mereka perlu mengonsolidasikan suara di wilayah-wilayah padat penduduk lainnya, terutama di Kotawaringin dan Palangka Raya. Dengan pemetaan politik yang cermat dan kampanye yang menyasar kebutuhan lokal di berbagai daerah, pasangan ini bisa menjadi penantang kuat bagi calon-calon lainnya.
Kampanye yang mampu menjangkau dan merangkul berbagai kelompok pemilih, mulai dari etnis Dayak hingga pemilih Muslim yang lebih tradisional, menjadi kunci kesuksesan pasangan Willy-Habib. Dalam dinamika politik Kalteng yang kompleks, kolaborasi strategis dan pendekatan yang inklusif akan menentukan hasil akhir.
