4,83% Penduduk Kabupaten Barito Selatan Masuk Kategori Miskin, Kenapa?

Bundaran Buntok. istimewa

kaltengpedia.com – Persentase penduduk miskin di Kabupaten Barito Selatan pada tahun 2024 tercatat sebesar 4,83 persen. Data yang dirilis pada 30 November 2024 ini menunjukkan kenaikan sebesar 0,11 persen dibandingkan dengan angka pada tahun sebelumnya, yakni 4,72 persen.

Kenaikan ini menjadi perhatian karena terjadi di tengah tren penurunan tingkat kemiskinan selama satu dekade terakhir, yang semula berada di angka 5,07 persen. Meski persentase ini lebih rendah dibandingkan beberapa kabupaten lain di Kalimantan Tengah, kenaikan tetap mengundang pertanyaan: Apa yang menyebabkan kenaikan tersebut?

Penyebab Kenaikan Kemiskinan di Barito Selatan

  1. Fluktuasi Harga Komoditas
    Barito Selatan bergantung pada sektor perkebunan dan pertanian, khususnya kelapa sawit dan karet. Ketika harga komoditas global melemah, pendapatan masyarakat yang bekerja di sektor ini ikut terdampak. Pada tahun 2024, penurunan harga karet dan kelapa sawit di pasar internasional kemungkinan menjadi salah satu pemicu kenaikan angka kemiskinan.
  2. Minimnya Diversifikasi Ekonomi
    Struktur ekonomi Barito Selatan masih didominasi sektor primer. Minimnya diversifikasi ke sektor jasa atau manufaktur membuat kabupaten ini rentan terhadap guncangan ekonomi, terutama ketika sektor utama mengalami penurunan.
  3. Akses Infrastruktur yang Belum Merata
    Beberapa wilayah di Barito Selatan masih menghadapi tantangan dalam hal infrastruktur, seperti jalan dan fasilitas publik. Hal ini membatasi akses masyarakat ke pasar, pendidikan, dan layanan kesehatan yang dapat membantu meningkatkan taraf hidup mereka.
  4. Kesenjangan dalam Akses Pendidikan dan Kesehatan
    Meski terdapat upaya pemerintah dalam meningkatkan akses pendidikan dan kesehatan, beberapa masyarakat di pedalaman masih kesulitan mendapatkan layanan ini. Pendidikan yang rendah berdampak pada kemampuan mereka untuk bersaing di pasar tenaga kerja.

Perbandingan dengan Wilayah Lain di Kalimantan Tengah

Barito Selatan berada di posisi ke-9 dari 14 kabupaten/kota di Kalimantan Tengah dalam persentase penduduk miskin. Wilayah dengan angka kemiskinan tertinggi adalah Kabupaten Seruyan sebesar 7 persen, sementara yang terendah adalah Kabupaten Lamandau dan Kota Palangka Raya dengan masing-masing 3 persen.

Bacaan Lainnya

Berikut data lengkap:

  • Kabupaten Seruyan: 7%
  • Kabupaten Barito Timur: 6%
  • Kabupaten Murung Raya: 6%
  • Kabupaten Gunung Mas: 5%
  • Kabupaten Barito Utara: 5%
  • Kabupaten Kotawaringin Timur: 5%
  • Kabupaten Katingan: 5%
  • Kabupaten Kapuas: 5%
  • Kabupaten Barito Selatan: 4%
  • Kabupaten Pulang Pisau: 4%
  • Kabupaten Sukamara: 4%
  • Kabupaten Kotawaringin Barat: 4%
  • Kota Palangka Raya: 3%
  • Kabupaten Lamandau: 3%.

Meski angka kemiskinan Barito Selatan masih tergolong rendah, kenaikan persentase ini menandakan perlunya langkah antisipatif dari pemerintah daerah.

Strategi Penurunan Kemiskinan

Untuk mengatasi kenaikan ini, pemerintah daerah perlu mempertimbangkan langkah-langkah berikut:

  1. Meningkatkan Diversifikasi Ekonomi
    Mendorong pengembangan sektor-sektor baru seperti industri pengolahan, pariwisata, dan usaha kecil menengah (UKM) yang dapat menjadi sumber pendapatan alternatif bagi masyarakat.
  2. Perbaikan Infrastruktur
    Memastikan akses jalan, listrik, dan internet hingga ke wilayah pedalaman guna meningkatkan konektivitas masyarakat dengan pusat-pusat ekonomi.
  3. Program Pendidikan dan Pelatihan Kerja
    Menyediakan pendidikan vokasi dan pelatihan kerja yang relevan dengan kebutuhan pasar tenaga kerja untuk meningkatkan keterampilan masyarakat.
  4. Optimalisasi Program Bantuan Sosial
    Memastikan bantuan sosial tepat sasaran, terutama bagi keluarga miskin yang terdampak langsung oleh fluktuasi ekonomi.
  5. Mendorong Investasi Lokal
    Menarik investasi yang dapat menciptakan lapangan kerja baru di sektor yang lebih stabil, seperti manufaktur atau jasa.

Meski tingkat kemiskinan di Kabupaten Barito Selatan relatif rendah dibandingkan beberapa kabupaten lain di Kalimantan Tengah, kenaikan sebesar 0,11 persen tetap menjadi catatan penting. Dengan upaya kolaboratif antara pemerintah daerah, masyarakat, dan sektor swasta, angka kemiskinan ini diharapkan dapat ditekan, sehingga Barito Selatan bisa menjadi wilayah dengan tingkat kesejahteraan yang lebih baik.

Pos terkait