Ketua Asosiasi Programmer Indonesia : Awas [HOAKS] Surat Edaran Mengatasnamakan Pemanggilan KPK di Kalteng

Ahmad Hady Surya. Ketua Asosiasi Programmer Indonesia. istimewa

kaltengpedia.com -Ketua Asosiasi Programmer Indonesia (APROGSI), Ahmad Hady Surya, baru-baru ini mengklarifikasi mengenai sebuah surat yang viral di media sosial. Surat tersebut, yang diduga berasal dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), menyatakan pemanggilan terhadap Agustiar Sabran pada bulan April 2024 untuk penyelidikan tindak pidana korupsi. Hady Surya menyebut surat tersebut sebagai hoaks dengan banyak kejanggalan dalam desain dan penulisannya.

“Surat itu mencantumkan nomor surat yang tidak valid dan penulisan yang tidak sesuai standar. Dalam surat tersebut juga disebutkan bahwa Pemanggilan H. Agustiar Sabran dan nama Gubernur Kalteng adalah tersangka, yang sangat tidak masuk akal. Kita tahu bahwa mekanisme KPK tidak sesederhana itu. Penetapan tersangka oleh KPK memerlukan proses yang ketat dan tidak sembarangan,” jelas Hady (29/7/2024).

Hady menambahkan bahwa ia memiliki teman di KPK yang tidak bisa disebutkan namanya. Ketika ditanya mengenai kebenaran surat tersebut, temannya memastikan bahwa KPK tidak pernah mengeluarkan surat pada bulan April 2024 terkait nama yang bersangkutan.

Bacaan Lainnya

“Masyarakat harus kroscek dahulu kebenarannya. Surat palsu ini diketahui beredar di Kalteng dan tidak menutup kemungkinan juga beredar di wilayah lain dengan modus-modus lainnya,” kata Hady. Ia juga mengingatkan, “Awas kalau asal tuduh, semua ada pidananya. Lebih baik saring sebelum sharing, saya juga sudah follup pihak KPK agar secepatnya mengumumkan di website resmi mereka mengenai informasi palsu ini.”

Hoaks seperti ini bisa menimbulkan kebingungan dan kerugian bagi individu yang disebutkan serta mengganggu ketenangan masyarakat. Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk selalu memverifikasi informasi sebelum mempercayainya dan tidak mudah terprovokasi oleh berita yang belum tentu benar.

Ahmad Hady Surya adalah Seorang Programmer Indonesia asal Kalimantan Tengah yang sebelumnya beberapa kali menemukan kebocoran data di Kalimantan Tengah.

Pos terkait