Menara Bank Kalteng Tak Kunjung Terwujud, Apa Kendalanya?

Gambar rencana bangunan Menara Bank Kalteng dibangun di tanah bangunan gedung KONI Kalteng dan Kantor Dispora Kalteng

kaltengpedia.com – Rencana pembangunan Menara Bank Kalteng setinggi 17 lantai yang direncanakan sejak 2020 hingga kini masih belum terealisasi. Padahal, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Tengah telah menyetujui penyertaan modal berupa hibah aset tanah dan bangunan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalteng kepada PT Bank Kalteng. Hibah tersebut mencakup gedung Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) dan Kantor Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalteng.

Ketua DPRD Kalteng, Wiyatno, pada rapat gabungan DPRD dengan Pemprov dan Bank Kalteng pada 27 Juli 2020, menyatakan harapan agar pembangunan menara yang terletak di samping Bundaran Besar Palangka Raya ini segera dimulai. Menara tersebut dirancang sebagai ikon Kalteng yang akan mencakup perkantoran Bank Kalteng, pusat perkantoran swasta, perhotelan, hingga pusat perbelanjaan.

Namun, hingga 2024, pembangunan Menara Bank Kalteng belum menunjukkan perkembangan berarti. Berdasarkan pantauan Litbang Kaltengpedia, terdapat dugaan bahwa kendala utama terletak pada masalah anggaran. Meskipun telah ada persetujuan hibah aset, alokasi dana untuk pembangunan menara tampaknya belum terwujud sepenuhnya.

Bacaan Lainnya

“Rencana ini sangat baik untuk mendukung pembangunan Kalteng, terutama untuk memenuhi kebutuhan perkantoran yang kini sudah tidak memadai. Namun, diperlukan komitmen yang lebih kuat untuk memastikan pembiayaan dan pelaksanaan proyek ini berjalan,” ujar Wiyatno dalam pernyataan sebelumnya.

Litbang Kaltengpedia mencatat bahwa hambatan lainnya kemungkinan berkaitan dengan proses birokrasi, perencanaan teknis, hingga pandemi COVID-19 yang sempat melanda. Hal ini memperlambat berbagai proyek strategis daerah, termasuk Menara Bank Kalteng.

Hingga kini, belum ada pernyataan resmi dari pihak Bank Kalteng maupun Pemprov Kalteng terkait kapan proyek ini akan dilanjutkan. Masyarakat berharap agar proyek tersebut tidak hanya menjadi wacana, mengingat potensinya sebagai pusat ekonomi baru di Palangka Raya.

Pos terkait