kaltengpedia.com – Dewan Adat Dayak (DAD) dan Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya adalah dua organisasi yang berbeda baik dalam tujuan, struktur, maupun latar belakangnya. Berikut perbedaan utama antara keduanya dilansir dari berbagai sumber resmi:
Dewan Adat Dayak (DAD):
-
Tujuan dan Fungsi: DAD adalah organisasi adat yang bertujuan untuk melestarikan, mengembangkan, dan melindungi budaya serta hak-hak masyarakat Dayak. Organisasi ini berperan dalam menjaga nilai-nilai tradisional, adat istiadat, dan kearifan lokal suku Dayak.
-
Struktur dan Keanggotaan: DAD terdiri dari tokoh-tokoh adat dan masyarakat Dayak yang memiliki kepedulian terhadap pelestarian budaya Dayak. Keanggotaan biasanya bersifat kultural dan terbatas pada komunitas Dayak.
-
Kegiatan Utama: Menyelenggarakan upacara adat, seminar budaya, pelatihan bagi generasi muda Dayak, serta advokasi terkait hak-hak masyarakat adat.
Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya:
-
Tujuan dan Fungsi: GRIB Jaya adalah organisasi kemasyarakatan yang bertujuan untuk menghimpun dan memberdayakan masyarakat dalam berbagai bidang, seperti sosial, ekonomi, dan politik. Organisasi ini berfokus pada peningkatan kesejahteraan anggotanya dan masyarakat luas.
-
Struktur dan Keanggotaan: GRIB Jaya memiliki struktur organisasi yang terdiri dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP), Dewan Pimpinan Daerah (DPD), dan cabang-cabang di berbagai daerah. Keanggotaan terbuka untuk seluruh warga negara Indonesia tanpa memandang latar belakang suku atau budaya.
-
Kegiatan Utama: Mengadakan pelatihan keterampilan, seminar kewirausahaan, kegiatan sosial, serta terlibat dalam berbagai aktivitas yang mendukung pemberdayaan masyarakat.
Sebagai contoh, Ketua Umum DPP GRIB Jaya, Herkules, pernah menegaskan bahwa insiden yang terjadi di Blora, Jawa Tengah, hanyalah kesalahpahaman yang telah diselesaikan secara damai.
Perbedaan mendasar antara DAD dan GRIB Jaya terletak pada fokus dan lingkup kegiatannya. DAD berfokus pada pelestarian budaya dan hak-hak masyarakat Dayak, sedangkan GRIB Jaya lebih berorientasi pada pemberdayaan masyarakat secara umum tanpa keterikatan pada kelompok etnis tertentu.