kaltengpedia.com – Kasus Demam Berdarah Dengue atau DBD adalah penyakit yang disebabkan virus dengue melalui nyamuk Aedes aegypti mengalami peningkatan di Kalimantan Tengah pada 2021 sebanyak 204 kasus, lalu pada 2022 sebanyak 882 kasus, dan pada 2023 Januari-Oktober sebanyak 1.300 kasus.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalteng, Suyuti Syamsul mengatakan kasus meninggal karena DBD di setiap kabupaten/kota tahun 2021 sebanyak 2 orang, tahun 2022 sebanyak 11 orang, tahun 2023 sebanyak 9 orang.
Sedangkan kasus DBD tahun 2023 didominasi 2 wilayah di Kota Palangka Raya, dan Kabupaten Seruyan masing-masing sebanyak 219 kasus.
“Penyebab DBD adalah virus Dengue yang ditularkan lewat gigitan nyamuk betina Aedes aegypti yang terinfeksi. Nyamuk ini mempunyai kebiasan menggigit pada siang hari (terutama di pagi dan sore hari),” katanya, Senin, 6 November 2023.
Nyamuk aedes juga tidak hanya mendiami tempat yang kotor, melainkan menyasar tempat-tempat bersih, seperti bak mandi terutama untuk bertular (perkembangbiakkan jentik).
Saat adanya peningkatan kasus maka langkah yang dilakukan pihaknya, dengan melakukan fogging pada daerah dengan penularan kasus DBD.
Kemudian, gerakan bersama Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN ) dan 3M (Menguras, Menutup dan Mengubur) di tempat tinggal atau lingkungan sekitar, dan pembagian atau pemberian abate, serta edukasi untuk melakukan PSN setelah fogingg dilaksanakan.
“Serta adanya gerakan G1R1J (Gerakan 1 rumah 1 jumantik) dengan melibatkan segenap anggota keluarga untuk berperan sebagai Juru Pemantau Jentik (Jumantik) dirumah masing-masing, dan melakukan edukasi kepada masyarakat tentang DBD dan bahayanya,” tandasnya.