kaltengpedia.com – Pada Maret 2024, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kalimantan Tengah (Kalteng) menghadapi dinamika internal yang signifikan. Tudingan negatif terhadap Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PSI Kalteng, Pancani Gandrung, mencuat dari Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PSI Kapuas, Barito Utara, dan Barito Timur. Isu ini menimbulkan kegaduhan dan dianggap merugikan internal partai.
Situasi ini memicu pertanyaan mengenai keharmonisan di tubuh PSI Kalteng. Perbedaan pandangan antara pimpinan wilayah dan daerah dapat mengindikasikan adanya ketidaksepakatan internal yang perlu segera diselesaikan untuk menjaga soliditas partai.
Dalam konteks Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Barito Timur 2024, pasangan nomor urut 1, M. Yamin dan Adi Mula Nakalelu, keluar sebagai pemenang dengan perolehan 38.623 suara. Pasangan nomor 3, Ariantho S. Muler dan H. Ahmadi, menempati posisi kedua dengan 14.272 suara, sementara pasangan nomor 2, Pancani Gandrung dan Raran, meraih 10.748 suara. Kekalahan Pancani dalam Pilkada ini menambah sorotan terhadap kepemimpinannya di PSI Kalteng.
Mengingat dinamika yang terjadi, evaluasi terhadap kepemimpinan di tubuh PSI Kalteng menjadi penting. Perombakan struktur kepemimpinan dapat dipertimbangkan sebagai langkah untuk mengembalikan keharmonisan dan meningkatkan kinerja partai di masa mendatang.
Namun, keputusan terkait perubahan kepemimpinan harus melalui mekanisme internal partai yang demokratis dan transparan, dengan mempertimbangkan kepentingan bersama serta aspirasi seluruh anggota.
Penting bagi PSI Kalteng untuk segera menyelesaikan permasalahan internal ini agar dapat fokus pada agenda politik dan pelayanan kepada masyarakat, khususnya menjelang pemilu dan pilkada mendatang.