kaltengpedia.com – Debat kedua Pilgub Kalteng 2024 yang digelar di Jakarta pada Selasa malam berlangsung penuh tensi. Calon Gubernur Agustiar Sabran tampil memukau dan berhasil membungkam lawan-lawannya dalam diskusi yang memanas, terutama ketika membahas isu kesehatan di Kalimantan Tengah. Agustiar tidak hanya mempertajam argumennya, namun juga mengkritik catatan para lawannya, pasangan calon (paslon) 1 dan 2, mengenai pengelolaan kesehatan di kabupaten mereka masing-masing saat menjabat.
Dalam sesi tanya jawab, Agustiar menyinggung situasi di Barito Utara, tempat di mana fasilitas kesehatan belum mengalami peningkatan meski kabupaten ini menjadi daerah rujukan kesehatan di Kalimantan Tengah. Ia mengkritisi RSUD setempat yang masih berstatus tipe C dan belum naik kelas, yang seharusnya mendapat perhatian lebih sebagai rumah sakit rujukan regional. Selain itu, ia menyoroti bahwa masih terdapat tiga puskesmas yang belum memiliki tenaga dokter, hal ini menunjukkan kurangnya kepedulian terhadap akses kesehatan bagi masyarakat di wilayah tersebut.
Agustiar juga mengarahkan pertanyaan tajam kepada paslon 1 terkait situasi di Murung Raya, yang selama 20 tahun dikuasai oleh dinasti keluarga Willy. Menurutnya, keberlanjutan dinasti ini seolah-olah tidak membawa perubahan signifikan, terutama dalam pemenuhan layanan kesehatan dasar. Program “satu dokter satu desa” yang digembar-gemborkan tidak pernah terealisasi hingga kini. Ia mempertanyakan kelayakan paslon ini untuk mengelola Kalimantan Tengah jika di daerah yang mereka pimpin saja masih terdapat banyak permasalahan yang belum terselesaikan.
“Tentu ini bukan sekedar soal janji politik, tapi soal komitmen nyata yang harus dibuktikan dengan hasil kerja yang konkret. Kita tidak bisa menyerahkan Kalimantan Tengah kepada mereka yang terbukti gagal di daerah masing-masing,” ujar Agustiar dengan tegas.
Paparan Agustiar mendapatkan apresiasi dari para penonton yang hadir maupun para panelis. Ia berhasil menyajikan argumen yang tajam dan berbasis data, menyoroti isu kesehatan yang sangat relevan dengan kebutuhan masyarakat Kalteng.