kaltengpedia.com – Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah menyebut realisasi optimasi lahan (oplah) telah mencapai 100 persen dari target 1.676 hektare.
“Alhamdulillah, untuk program oplah tahun ini tidak ada kendala yang berarti sehingga bisa berjalan sebagaimana yang kita harapkan dan realisasi untuk 2025 ini sudah 100 persen,” kata Kepala DPKP Kotim Sepnita di Sampit, Senin.
Sepnita menjelaskan, oplah adalah program pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) bertujuan meningkatkan produktivitas lahan pertanian yang kurang optimal agar dapat dimanfaatkan secara maksimal.
Kemudian juga untuk meningkatkan indeks pertanaman atau jumlah panen dalam setahun, serta menjaga ketahanan pangan nasional.
Program ini melibatkan berbagai upaya teknis dan strategis, seperti perbaikan tata air atau drainase, penataan lahan seperti perbaikan galangan sawah hingga pemanfaatan teknologi untuk mencapai hasil pertanian yang lebih baik.
“Jadi oplah ini memperbaiki sawah yang sudah ada atau yang kami sebut intensifikasi,” ujarnya.
Sepnita melanjutkan, pada 2025 ini Kotim mendapat target oplah dari Kementan seluas 1.676 hektare. Sebagian luasan itu merupakan sisa target dari tahun sebelumnya yang belum terealisasi.
Disebutkan, pada 2024 target oplah Kotim adalah 3.528 hektare, namun ada sekitar 510 hektare yang belum terealisasi dan dialihkan tahun berikutnya. Ia pun bersyukur tahun ini program oplah bisa berjalan maksimal.
Adapun, realisasi oplah tahun ini tersebar di tujuh kecamatan, yakni Kecamatan Pulau Hanaut 396 hektare, Mentaya Hilir Selatan 159 hektare, Telaga Antang 68 hektare, Teluk Sampit 857 hektare, Kota Besi 40 hektare, Baamang 35 hektare dan Mentawa Baru Ketapang 121 hektare.
“Dalam program ini juga ada bantuan benih padi dari pusat dan rata-rata sawah yang sudah dilakukan oplah bisa panen sampai tiga kali setahun, kalau sebelumnya kan hanya dua kali,” ujarnya.
Dengan adanya oplah ini diharapkan lahan yang mungkin sebelumnya mengalami gangguan dalam pemanfaatannya bisa kembali seperti semula.