Anggota DPR RI Kalteng Ingatkan Kontraktor Migas untuk Tingkatkan Produksi

Anggota Komisi VII DPR RI Mukhtarudin. (Foto: Pemberitaan DPR)

kaltengpedia.com – Anggota DPR RI dari daerah pemilihan Kalimantan Tengah, Mukhtarudin, mengingatkan pentingnya peningkatan produksi minyak dan gas (migas) melalui optimalisasi teknologi dan eksplorasi. Menurutnya, upaya ini menjadi kunci untuk mencapai kemandirian energi nasional.

“Sumur-sumur migas harus dioptimalkan dengan intervensi teknologi untuk meningkatkan eksplorasi,” ujar Mukhtarudin pada Selasa (7/1/2025). Politisi Fraksi Golkar ini juga mendesak para Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) agar fokus pada peningkatan lifting migas.

Mukhtarudin mengungkapkan bahwa tiga dekade lalu, lifting migas Indonesia mencapai 1,6 juta barel per hari dengan konsumsi sekitar 600-700 ribu barel per hari. Namun saat ini, lifting migas hanya sekitar 600 ribu barel per hari, sementara konsumsi meningkat hingga 1 juta barel per hari.

Bacaan Lainnya

“Kondisi ini memerlukan tindakan tegas dari Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, kepada KKKS untuk meningkatkan lifting migas nasional,” tambahnya.

Dukung Program Presiden Prabowo

Mukhtarudin menegaskan bahwa Fraksi Golkar DPR RI mendukung penuh program Presiden Prabowo Subianto dalam mewujudkan kemandirian energi. Peningkatan lifting minyak dinilai menjadi langkah penting untuk mencapai swasembada energi.

“Kemandirian energi tidak hanya memperkuat posisi Indonesia di pasar global, tetapi juga meningkatkan perekonomian nasional. Semakin tinggi lifting migas, semakin besar kontribusi terhadap pendapatan negara dan penciptaan lapangan kerja,” jelas Mukhtarudin.

Apresiasi Pasokan Energi Selama Nataru

Selain menyoroti isu lifting migas, Mukhtarudin juga mengapresiasi upaya pemerintah menjaga pasokan bahan bakar minyak (BBM) dan listrik selama periode Natal dan Tahun Baru (Nataru).

“Hasil pantauan DPR menunjukkan bahwa pasokan BBM secara nasional aman dan lancar, tanpa kendala distribusi. Hal ini berkat kerja keras Kementerian ESDM, Pertamina, BPH Migas, dan PLN,” katanya.

Mukhtarudin juga memberikan apresiasi khusus kepada Menteri ESDM Bahlil Lahadalia yang secara langsung memantau kesiapan pasokan BBM di seluruh Indonesia, termasuk wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar).

“Pak Menteri menunjukkan kepedulian yang luar biasa dengan terjun langsung ke lapangan untuk memastikan pasokan BBM selama Nataru, termasuk di wilayah timur Indonesia,” pungkas Mukhtarudin.

Sanksi Bagi KKKS Tak Capai Target

Sebelumnya, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengeluarkan peringatan keras kepada kontraktor migas yang tidak mencapai target produksi. Sanksi akan diberikan kepada KKKS yang gagal memenuhi target tanpa alasan yang dapat diterima.

Peningkatan produksi migas menjadi prioritas nasional untuk memastikan ketersediaan energi, menopang perekonomian, dan mendukung pencapaian visi kemandirian energi Indonesia.

Pos terkait