Persembahkan Karya Luar Biasa Gubernur Kalteng

Gubernur Kalimantan Tengah - H. Sugianto Sabran. istimewa

kaltengpedia.com – Di Akhir masa jabatan pasangan Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran dan Edy Pratowo maraton selesaikan program proyek-proyek strategis, khususnya proyek-proyek yang berdampak pada hajat hidup orang banyak.

Banyak kalangan menilai Gubernur Kalimantan Tengah dua periode tersebut sebagai seorang yang sangat visioner, ide dan gagasannya mampu menembus dan menjawab tantangan di masa depan.

Terlebih dengan keberadaan Ibu kota Nusantara (IKN) yang sudah berada di depan mata, maka Kalimantan Tengah harus siap dalam segala hal sebagai penyangga IKN.

Bacaan Lainnya

Ditemuai di Palangka Raya pada Kamis (11/7/2024) Gubernur Sugianto Sabran mengatakan pentingnya kesiapan Kalimantan Tengah menyambut Ibu Kota Nusantara, agar Kalimantan Tengah benar-benar memiliki peran strategis sebagai penyangga IKN ke depan.

“Tidak ada kata lain, kita harus siap dalam segala hal, diantaranya dengan memaksimalkan potensi sumber daya alam, baik itu sentra kawasan ekonomi hingga sektor wisatanya. Tidak kalah pentingnya adalah pengembangan dan peningkatan sumber daya manusia melalui sektor Pendidikan dan Pelatihan,” ucapnya.

Membangun Universitas Modern

Menurut Sugianto, percuma memiliki kekayaan alam yang melimpah, apabila tidak memiliki SDM yang memadai dan memiliki daya saing.

Untuk itu, tambahnya, Pemprov Kalimantan Tengah akan membangun perguruan tinggi yang representatif yang mampu bersaing dengan daerah lain di Pulau Jawa, khususnya.

“Dengan dibangunnya perguruan tinggi yang memadai, putera-puteri Kalimantan Tengah tidak mesti harus kuliah di luar Kalimantan Tengah, karena apa yang mereka butuhkan sudah tersedia dengan baik,” tuturnya.

“Membangun sumber daya manusia melalui sektor pendidikan ini merupakan investasi masa depan, jangan berpikir berapa banyak anggaran yang dikeluarkan, tapi berpikirlah seberapa besar manfaat yang akan didapatkan kelak,” ucap Sugianto.

Rumah Sakit Pemprov Kalteng di Kabupaten

Sebagian kalangan mengkritisi gagasan Gubernur Kalteng Sugianto Sabran membangun rumah sakit pemerintah provinsi di kabupaten, karena dipandang tidak tepat tujuan dan sasaran, serta sulit untuk dikembangkan.

Pandangan-pandangan tersebut kini sudah terpatahkan, setelah gedung rumah sakit di Kecamatan Hanau, Kabupaten Seruyan tersebut berdiri megah dan siap beroperasi paling lambat pada Desember mendatang.

Rumah sakit kelas B dengan desain modern tersebut dilengkapi ruangan dan peralatan yang mumpuni, tidak kalah bersaing dengan rumah sakit lain di wilayah Indonesia , bahkan internasional.

Menurut Sugianto, membangun rumah sakit provinsi di daerah untuk menjawab keterjangakuan aksesbilitas masyarakat terhadap layanan kesehatan.

“Dalam membangun, kita harus mampu menembus masa ke depan dengan bercermin pada kondisi masa lalu dan faktual masa kini. Luasan Kalteng satu setengah kali pulau jawa dengan geografis yang spesifik, pemerataan Pembangunan dan layanan tidak semudah Pulau Jawa,” tuturnya.

Kesehatan, imbuhnya, merupakan hajat hidup orang banyak sentra-sentra layanan kesehatan, seperti rumah sakit modern  perlu di bangun di daerah, untuk memperpendek jangkauan layanan Kesehatan.

Ia menambahkan rumah sakit ini, akan dilengkapi peralatan modern bertaraf internasional, serta penyiapan SDM kesehatan yang unggul, diantaranya dokter-dokter spesialis.

“Kita akan biayai sekolah atau kuliah di universitas terbaik baik di dalam mapun luar negeri, untuk memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan di Kalimantan Tengah,” ucap Sugianto bersemangat.

Ia menambahkan, dalam tahun ini juga akan mulai dibangunnya RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya. Pembangunan ini merupakan relokasi dari rumah sakit sebelumnya yang sudah tidak memadai, terkesan kumuh dan tidak modern.

Bundaran Besar Simbol Ketahanan dan Peradaban 

Renovasi Bundaran Besar Palangka Raya kini telah usai, dan merupakan kebanggan bagi masyarakat Kalimantan Tengah, dan merupakan kado terindah di akhir masa jabatan Gubernur Kalimantan Tengah.

Bundaran Besar yang persis berada di jantung Kota Palangka Raya tersebut berdiri megah menyerupai Talawang (perisai), memaknai ketahanan dan simbol peradaban.

“Kalimantan Tengah harus memiliki landmark, terlebih Kota Palangka Raya merupakan ibu kota provinsi yang harus mencerminkan wajah Provinsi Kalimantan Tengah. Bundaran ini diharapkan menjadi tugu peringatan kebangkitan pembangunan di Kalimantan Tengah, dan sentrum budaya dan peradaban,” ujar Sugianto Sabran.

APBD dan Shrimp Estate 

Berbanding lurus dengan capaian-capaian pembangunan di era kepemimpinan Sugianto Sabran-Edy Pratowo, APBD Kalteng meningkat tajam menyentuh angka Rp8,79 triliun pada anggaran murni tahun 2024, bahkan diperkirakan akan mampu menyentuh angka 10 triliun pada anggaran perubahan.

Hal ini menunjukkan kenaikan tiga kali lipat sejak awal menjabat pada 2016, APBD Kalimantan Tengah hanya Rp3,43 triliun.

“Dengan peningkatan APBD yang meningkat tajam, akan semakin mudah dalam melaksanakan program dan kegiatan prioritas, termasuk pengembangan kawasan tambak udang vaname (shrimp estate)  di Kabupaten Sukamara, yang akan mampu menjadi daya ungkit perekonomian masyarakat pesisir khususnya,” ucapnya.

Kawasan tambak udang vaname yang kita kembangkan saat ini seluas 40,17 hektare, hal ini akandikembangkan optimal, kedepan akan menjadi salah satu kekuatan ekonomi yang tangguh di Kalimantan Tengah” pungkasnya.

Pos terkait